
Selain mempersiapkan pendaftaran kuliah serta mengetahui jurusan yang akan dipilih, mahasiswa juga wajib mengetahui sistem perkuliahannya nanti, sebab sistem perkuliahan akan sangat berbeda dari masa sekolah dulu, termasuk juga masalah pengambilan SKS yang masih jarang diketahui calon mahasiswa baru.
Perbedaan mendasar sistematika pembelajaran dan penilaian antara sekolah menengah dan perguruan tinggi terletak pada muatan mata pelajaran (mata kuliah) yang diambil, ketika sekolah menengah dulu, kuantitas mata pelajaran tiap semesternya telah ditentukan dari sekolah.
Akan tetapi, di bangku perkuliahan pengambilan mata pelajaran (mata kuliah) merupakan otoritas mahasiswa berdasarkan kemampuannya, pengambilan mata kuliah ini menggunakan sistem kredit semester (SKS).
Untuk membahas lebih jauh mengenai pengertian SKS, pengambilan SKS, serta tips menentukan pengambilan SKS yang tepat, simak informasinya lebih lanjut pada artikel di bawah ini.
Daftar Isi
Apa itu SKS?
SKS adalah kepanjangan dari Sistem Kredit Semester, yang artinya satuan bobot setiap mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa selama satu semester tersebut.
Setiap mata kuliah memiliki jumlah SKS yang berbeda, biasanya satu mata kuliah memiliki jumlah SKS sebanyak 2 hingga 8, satuan bobot mata kuliah ini terbagi menjadi dua jenis yaitu:
- Mata kuliah reguler
- Mata kuliah wajib (penting)
Mata kuliah regular adalah mata kuliah dengan satuan bobot SKS sebanyak 2 hingga 4, atau biasa disebut mata kuliah harian, sedangkan mata kuliah wajib (penting) adalah mata kuliah yang harus dipenuhi.
Biasanya ini berada dikisaran semester 6 hingga 8 pada mata kuliah PKL/PPL, KKN, dan skripsi dengan memiliki jumlah SKS sebanyak 6 hingga 8.
Sistem SKS dan Cara Pengambilannya
Pada saat pendaftaran perkuliahan biasanya mahasiswa baru akan menerima informasi terkait jumlah SKS yang akan diterima dan harus ditempuh selama perkuliahan.
Pada semester awal perkuliahan, satuan bobotnya telah ditentukan sebelumnya oleh pihak universitas terkait, selanjutnya memasuki semester 2, biasanya tiap jurusan akan memberikan informasi terkait banyaknya mata kuliah, atau SKS yang akan ditempuh dan maksimum pengambilan SKS.
Bagi mahasiswa yang dapat mencapai besaran nilai IP/IPS (indeks prestasi/semester) maksimum, dapat menambah SKS atau mata kuliah pada semester tingkatanya (Semester genap-ke genap/ semester ganjil ke ganjil), apabila kuota SKS masih dapat diambil, biasanya terlebih dulu harus dikonsultasikan pada dosen pembimbing akademik tiap-tiap mahasiswa.
Begitu juga sebaliknya bagi mahasiswa yang tidak dapat mencapai besaran IP/IPS tidak dapat mengambil secara penuh di semester tersebut, sehingga mata kuliah yang belum diambil pada semester atau tahun ajaran ini harus tetap diambil pada pada semester atau tahun ajaran mendatang.
Tips menentukan pengambilan SKS selama perkuliahan
Memperhatikan dan memahami satuan bobot mata kuliah selama perkuliahan adalah penting, dengan mengetahui jumlah SKS atau mata kuliah yang harus ditempuh dapat menjadi tolak ukur waktu kelulusan yang akan dicapai.
Setelah membaca cara pengambilan dan sistem di atas dapat disimpulkan jika perkuliahan itu sangat fleksibel, dengan adanya sistem SKS sangat memungkinkan sekali bisa lulus lebih cepat dari standard kelulusan ideal 4 tahun perkuliahan.
Meskipun tidak berniat menggunakan cara tersebut, kelulusan ideal akan tetap di kantongi, apabila besaran nilai IP maksimum tercapai setiap semesternya, hal tersebut berguna untuk mengambil jumlah SKS atau mata kuliah yang telah ditentukan tiap-tiap jurusan tiap semesternya secara penuh, sehingga dapat lulus dengan predikat ideal tercapai.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Mengambil Gap Year
Selain itu ada hal yang perlu kamu ketahui dalam pengambilan jumlah SKS atau mata kuliah tiap semesternya, hal pertama adalah prioritaskan mata kuliah wajib, ambil yang diterapkan tiap jurusan. Hal kedua pahami kriteria mata kuliah yang ada pada jurusan masing-masing, ada beberapa jurusan yang menerapkan mata kuliah bertingkat.
Apa itu mata kuliah bertingkat?
Mata kuliah bertingkat adalah satuan mata kuliah yang dalam menempuh pendidikannya secara bertahap (bertingkat), sebagai contoh sebuah perkuliahan mata kuliah dilaksanakan di semester 2 untuk mata kuliah A tingkat pertama.
Apabila dalam mata kuliah A tingkat pertama di semester dua gagal. Maka baru dapat mengulang mata kuliah A tingkat pertama tersebut pada semester 4, dengan konsekuensi mata kuliah tingkat kedua yang seharusnya diambil pada semester 3 menjadi tertunda.
Sehingga hal tersebut akan berpengaruh pada lamanya waktu kelulusan, terlebih apabila dalam jurusan yang diambil banyak memiliki mata kuliah dengan kriteria bertingkat ini sebaiknya berhati-hati, untuk itulah upayakan tetap fokus dan mengikuti segala prosedur perkuliahan yang di laksanakan.
Demikianlah tips menentukan pengambilan SKS di dalam sistem perkuliahan, sangat berbeda ketika di bangku sekolah bukan? Jika kamu berniat untuk kuliah tahun ini, jangan lupa pertimbangkan baik-baik berapa SKS yang harus kamu ambil agar sesuai dengan kemampuan belajar dan juga kemampuan biaya kuliahmu.